Selasa, 23 Februari 2010

Etika & Profesional


Dibahas satu-persatu dulu ya.. :)
Yang pertama apa sih itu etika?? menurut sumber yang saya baca :

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.      Sedangkan menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai  “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”.  Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.  Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.  Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Sekarang kita membahas tentang apa itu profesionalisme, menurut sumber yang saya baca :
profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.  Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999). Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan  jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.  Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.


Sumber : Klik Disini

Sabtu, 20 Februari 2010

.:Pilihan Hidup:.

"Pilihan Hidup" sebenarnya suatu kata yang sering kita dengar,tetapi tanpa disadari hingga sampai saat ini kita sudah menjalani pilhan hidup kita..Pilihan hidup juga sering membuat orang lain tidak megerti, hanya diri masing-masing yang mengerti arti pilihan hidup.
semua orang bertanggung jawab penuh menentukan pilihan hidupnya masing-masing. Dimulai dari keberhasilan dalam prestasi akademik,,memutuskan sesuatu masalah dan menghasilkan keputusan yang bijak,,memilih pasangan,,pekerjaan,,senang,,sedih,,susah,,mudah,,kaya,,miskin,...itu semua kita yang menentukan...

Perlu diketahui hidup ini sepenuhnya tercipta dari pikiran kita...memang semua sudah ada yang mengaturnya yaitu sang Maha Pencipta Alam Semesta ini "Allah SWT"...
tetapi tetap semua berawal dari diri kita masing-masing...baru selebihnya menyerahkan semua keputusan kepada NYA....
Selalu tanamkan dalam Pikiran,,positif dalam berfikir dan selalu katakan "Bisa!!".
melalui pikiran yang tertanam seperti itu pasti akan termotivasi dengan sendirinya...
Pikiran juga harus selalu berpikiran "MERDEKA" walaupun sedang menghadapi banyak masalah...

Contoh : "Ani suatu ketika mengalami kegagalan. Dia tidak bisa melanjutkan kuliah karena tebentur biaya... Kedua orang tuanya sudah tidak lagi bekerja..."
Analisa dalam masalah ini : Apabila Ani berpikiran "TIDAK MERDEKA" maka ia akan selalu menyalahkan keadaan....selalu berfikiran negatif...
Tetapi apabila Ani bepikiran "MERDEKA" dia pasti akan memikirkan "Lalu apa yang harus dan bisa saya lakukan dengan keadaan seperti ini??". Ani pasti akan memikirkan langkah selanjutnya jauh kedepan. Tentu saja banyak hal yang bisa Ani kerjakan untuk kedua orangtuanya dan untuk menyelematkan kuliahnya sendiri...yaitu dengan bekerja paruh waktu.
Ani berhasil menentukan pilihan hidupnya sendiri ke arah yang lebih baik dan dengan keputusan yang bijak (tanpa mengorbankan atau mengalahkan sesuatu).