Selasa, 05 Agustus 2014

Wanita


 Wanita itu di zaman yang udah serba berteknologi ini udah banyak banget yang maju. Ada yang jadi Manager, Direktur, bahkan Presiden. Seperti contoh negara kita yang tercinta ini.. :).

Tetapi terkadang mereka lupa akan harfiahnya menjad seorang wanita. Seperti contoh yang sudah berumah tangga, mereka lupa akan kewajibannya menjadi seorang istri untuk suaminya dan seorang ibu untuk anak-anaknya. Terkadang mereka lebih memilih pekerjaan dibandingkan harus berada di samping anaknya yang tengah menghadapi ujian sekolah. Mereka lebih memilih mempercayakan para pengasuhnya untuk menemani sang anak belajar :'(.

Tapi gak semua wanita begitu kok. Mau cerita sedikit nih :
Di tempat saya bekerja dulu ada seorang wanita yang kalo boleh saya berkata berlebihan di sini (boleh yah :D), Cantik, Pinter, Pemahaman akan Agama juga OK!, Keibuan, Ramah. Saya yakin pasti suami dan anak-anaknya bangga banget punya seorang istri dan seorang ibu yang amat sangat sempura menurut saya.
Well,, To The Point aja. Beliau memutuskan untuk berhenti bekerja karena permintaan suaminya (Subhanallah), yang menurutnya permintaan itu sudah lama di ajukan sang suami. Tetapi beliau baru menyanggupinya sekarang karena beliau juga sangat berat untuk melepaskan pekerjaan yang sudah dicintainya itu jauh sebelum bertemu dengan suaminya. Tentunya dengan penuh air mata beliau menceritakan kepada kami semua. Yup, Di depan forum beliau bercerita. Kebayang gimana saat itu sedihnya beliau. Tapi,, itulah Wanita, "dia tetap berusaha tegar".

Sekali lagi itulah dilematisnya Perempuan apabila harus di hadapan dengan pilihan keluarga atau pekerjaannya. Terkadang saya berfikir apa di katakan orang dulu itu benar. Saya pernah dengar kalimat "Wanita itu ujung-ujungnya juga di dapur, ngapain sekolah tinggi-tinggi". Eiittss,, gak sepenuhnnya saya setuju dengan kalima itu kok. Menuntut ilmu itu penting, bahkan kalo perlu sampai ke negeri China (Haallaahh).
Skarang gini deh analisanya, kalo wanita kaya jaman waktu Indonesia di jajah para Kompeni dulu jarang banget yang ada bisa sekolah. Mereka kebanyakan sudah dinikahkan di umur mereka yang masih dibilang tergolong muda. Trus, punya anak. Nah, si ibu muda itu mendidik anaknya dengan pengetahuan ala kadarnya yang sudah didapat selama si ibu muda menjalani kehidupannya. Kasian anaknya, bagaimana bangsa ini mau maju kalo pendidik utama sang anak (seorang ibu) hanya bermodalkan pendidikan yang seadanya :(.
Pendidikan itu penting banget! mau dia Pria atau Wanita semua berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. 
Kalo kenyataannya seperti teman yang saya ceritakan diatas gimana? Padahal udah sekolah capek-capek, meniti karir capek-capek dari muda. Eh ternyata ujung-ujungnya juga harus resign dan "ujung-ujungnya" ngurus anak. Jangan mikir gitu dulu! Harusnya, berfikir "beruntungnya nanti suami dan anak saya kelak karena memiliki ibu yang luar biasa" : :)